Selasa, 01 November 2011

Resensi Film Remember me

Judul: REMEMBER ME
Sutradara: Allen Coulter
Skenario: Will Fetters
Release Date: 12 March 2010
Genre: Drama | Romance
Stars: Robert Pattinson, Emilie de Ravin and Caitlyn Rund
Quality: BluRay 720p
Encoder: SayFull@Ganool
Source: 720p BluRay x264-MACHD
Release Info: NFO
Subtitle: Indonesia,English


Film dengan setting 11 september 2001, dalam kisah sebuah keluarga. Sebelumnya aku harus adil dengan memuji Robert Pattinson as Tyler hawkins di film ini. Lumayanlah, apalagi jika inget dia main film populer remaja twilight. Btw, dia memang sangat pucat kulitnya, tidak hanya sewaktu jadi drakula di Twilight dan New Moon(pengakuan; walau dua film itu sangat populer, bahkan aku tidak menonton kedua film itu sampai tuntas). Dia akan sangat aneh kalo tertawa sampe kelihatan giginya. Bentuk giginya menyeringai seperti benar-benar drakula. Tapi ganteng kok dia :)
Tyler Hawkins, 21, moody, pemadat rokok, berkerja di toko buku. Dia memiliki hubungan yang buruk dengan ayahnya. Apalagi sejak kakak laki-lakinya bunuh diri, mereka musti melewati hari-hari yang berat sebagai keluarga. Ayahnya, Charles Hawkins, (pierce brosnan) adalah seorang bisnisman yang memiliki kantor di salah satu gedung WTC menara kembar. Hampir semua waktu charles untuk bekerja. Ibu tyler dan caroline telah menikah dengan pria lain yang lebih sayang keluarga. Adiknya tinggal bersama sang ibu.
Sepanjang film dia berjuang meyakinkan Caroline(Ruby Jerins). Agar adiknya yang berjiwa seni itu,  tidak meyakini bahwa dia tidak pernah disayangi ayahnya. Agar Caroline tidak dianggap aneh oleh teman-temanya. Pasangan adik-kakak disana menjadi bagian yang paling bagus, menurutku. Karakter Tyler dan Caroline Hawkins, dapet banget chemistrynya. Caroline,11, adik bungsu Tyler, meyakini kalau ayahnya tidak menyukainya. Karena sang ayah hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk bersama keduanya. Dengan pekerjaan yang bejibun dan tanggungjawab terhadap reputasinya.
Klimaks terjadi saat sang ayah, Charles, tidak bisa datang di pameran Caroline. Caroline adalah seorang pelukis muda berbakat yang karya-karyanya dipamerkan di sebuah museum. Charles harus menghadiri sebuah rapat di kantornya, meletuslah kemarahan Tyler dihapan semua orang di kantor Charles. Menurut Charles, Tyler dan Caroline adalah nak-anak yang tidak sebesar dia dalam mengemban tanggungjawab. Dia harus menghidupi banyak tenaga kerja, anak-anak dan pekerjaanya. Tentu saja Charles sangat menyayangi anak-anaknya. Sedangkan menurut Tyler, Charles adalah ayah egois yang hanya peduli dengan reputasinya.
Dalam banyak review, aku membaca orang-orang mereview energi muda dalam asmara; tyler dan ally(emilie de ravin).  Ally, juga punya latar belakang sebagai gadis muda dengan trauma. Ia melihat ibuya dibunuh di stasiun kereta saat umurnya masih 11 tahun. Dia dibesarkan oleh ayahnya yang overprotective.
Bolehlah, tapi bagiku Remember me, mewakili sesuatu yang dirasakan banyak keluarga. Kerumitan berkomunikasi dalam keluarga, terutama mengenai manifestasi rasa sayang atau sebagainya.
Aku suka di awal film dikemukakan sikap moral pada akhirnya sangat penting, melampaui bentuk etik sebuah realitas. Sebenarnya yang kita kerjakan, persepsi kebaikan dan keputusan dalam hidup selalu melalui tahapan karakter pribadi manusia. Dan itulah namanya moral. Orang boleh beranggapan tentang pembunuhan secara universal memang bukan perbuatan baik, kita sering menerima paham itu dalam kerangka etik. Akan tetapi para pelaku terorisme, bom bunuh diri misalnya dianggap sebagai tugas suci.
Trus apa yang membuat sebuah realitas yang sama dimaknai berbeda?
Kita sudah saling setuju bahwa sebaiknya dalam keluarga terjadi hubungan saling menghormati; kasih sayang dan bangunan percakapan yang sehat. Tapi ketika dijalani, hubungan itu mengalami banyak tantangan komunikasi melewati cita-cita etik yang telah disepakati bersama. Agaknya, setiap hubungan manusia punya sebuah kondisi untuk dihubungkan lewat komunikasi. Kalau tidak ada sebuah penghubung setiap orang akan bertahan dengan imajinasi moralnya masing-masing. Paling celaka jika persepsi kebaikan yang diyakininya ternyata malah berdampak sebaliknya, merugikan atau menyakiti orang lain. Semisal seperti hubungan antara Charles dan anak-anaknya.
Disini karakter manusia diwakili oleh sikap moralnya, suka atau tidak suka. Agar tidak terjebak dalam konsep kebaikan atau kejahatan tunggal. Hitam-putih. Kita akan bertemu dengan banyak kebaikan relatif dalam setiap kepala.
Dan hari ini, aku merasa semakin ragu-ragu terhadap banyak hal. Terutama terhadap diriku sendiri.









1 komentar: