Selasa, 13 Maret 2012

Pengertian Penalaran , Induksi , dan Deduksi.


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ada dua cara berpikir yang dapat di gunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu melalui dua jalan atau dua pola dasar, antaralain :

A. Induksi
Induksi adalah  proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum seperti :
  • Besi di panaskan memuai
  • Seng di panaskan memuai
  • Besi dan Seng adalah logam
  • Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.
Contoh : 
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Ada dua macam Induksi adalah sebagai berikut :
a. Induksi sempurna 
Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari putusan khusus, maka Induksi itu sempurna misalnya :
Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa ia warga Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa Fakultas itu warga Negara Indonesia.
b. Induksi tidak Sempurna 
Jika putusan umum dari Induksi yang bukan merupakan penjumlahan, melainkan seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada yang umum, itulah Induksi yang tidak sempurna.


B. Deduksi
Deduksi adalah proses pemikiran di dalamnya akal kita dari pengetahuan yang umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus atau proses berpikir dari hal yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus seperti: 
  • Semua makhluk yang bernyawa pasti mati
  • Manusia adalah makhluk yang bernyawa
  • Tumbuhan adalah makhluk yang bernyawa
  • Hewan adalah makhluk yang bernyawa
  • Jadi, Manusia, Tumbuhan, Hewan pasti akan mati
Contoh :
-Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
  kesimpulan ---> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi

REFERENSI

1. Poespo Praja. 1995. Logika Ilmu Menalar. Jakarta: Raja Grafika.